Adanya yang baik dan yang jahat dalam kehidupan ini tidak
lain ialah suatu akibat saja dari adanya saling pengaruh antara faktor-faktor
kehidupan dengan jiwa manusia. Oleh karena itulah yang baik dan yang jahat itu
sudah merupakan sebagian dari gejala hukum yang sudah pasti dalam alam ini.
Adanya kedua sifat baik dan jahat ini sudah pula merupakan suatu keharusan,
seperti halnya dengan negatif dan positif yang merupakan suatu keharusan adanya
listrik. Demikian juga adanya beberapa macam kuman sudah merupakan keharusan
hidup dalam tubuh manusia.
Tidak ada suatu kejahatan hanya untuk kejahatan saja atau
kebaikan hanya untuk kebaikan saja; tetapi itu tergantung kepada maksud yang
menjadi tujuannya serta akibat yang terjadi karenanya. Adakalanya terjadinya
kejahatan dan kebaikan itu karena keharusan yang mendesak sekali. Alat-alat
perusak yang digunakan dalam peperangan untuk menghancurkan jutaan manusia,
memusnakan karya-karya ciptaan manusia yang sungguh agung dan indah, diwaktu
damai besar sekali artinya. Kalau tidak karena dinamit manusia takkan mampu
membelah terowongan dan memasang jalan kereta api didalamnya, takkan mampu
menemukan tambang-tambang yang berisikan harta karun terdiri dari batu-batu dan
logam yang sangat berharga. Begitu juga gas beracun yang dilepaskan orang yang
sedang berperang kepada penduduk sipil dari bangsa yang diperanginya dan yang
dianggap sebagai suatu cemar dan cacat besar kepada perikemanusiaan dan sebagai
suatu manifestasi kebiadaban dan kepengecutan yang tiada taranya, dimasa damai
gas ini besar sekali faedahnya; ia dapat mengabdi kepada perikemanusiaan,
menolong umat manusia dari pelbagai penyakit menular yang cukup mengerikan. Gas
ini juga yang dapat menjernihkan air dari kuman-kuman berbahaya, seperti gas
chlorine misalnya. Dalam dunia perkapalan ia berguna sekali karena sebagian
dapat digunakan membasmi hama tikus dan sebagian lagi dapat membahayakan
kehidupan para nelayan. Dahulu kala orang membayangkan, bahwa ada jenis-jenis
serangga, burung dan binatang-binatang yang sama sekali tak ada gunanya. Tetapi
kemudian setelah diselidiki dan dipelajari betapa besar manfaat
serangga-serangga, burung-burung dan binatang-binatang itu buat manusia. Negara
pun telah pula membuat undang-undang memberikan suaka dan melarang orang
membunuh atau memburunya, mengingat betapa menguntungkan makhluk-makhluk itu
untuk umat manusia. Mereka yang telah mempelajari makhluk-makhluk ini melihat
bahwa makhluk-makhluk ini ingin damai, ingin sekali menyesuaikan diri dengan
dunia disekitarnya dalam batas-batas ia dapat mempertahankan eksistensinya,
supaya dapat pula ia mengimbangi adanya kebaikan yang harus dipelihara.
Binatang-binatang ini tidak mengganggu, kecuali bila hendak membela diri, bila
ada pihak yang menyerangnya atau yang mengganggunya.
Juga perbuatan-perbuatan kita sebagai manusia tidak ada
kebaikan hanya untuk kebaikan saja atau kejahatan hanya untuk kejahatan saja;
tetapi yang ada, semua itu tergantung kepada maksud yang menjadi tujuannya serta
akibat yang terjadi karenanya. Bukankah pembunuhan itu suatu perbuatan dosa yang
dilarang? Sungguhpun begitu dalam melarang pembunuhan Tuhan berfirman:
"Dan janganlah kamu membunuh yang oleh Tuhan sudah dilarang,
kecuali jika atas dasar kebenaran." Membunuh atas dasar kebenaran tidak berdosa.
"Dengan hukum qishash itu berarti suatu kelangsungan hidup bagimu, hai
orang-orang yang mengerti ..."
Algojo yang membunuh seorang penjahat yang telah dijatuhi
hukuman mati, orang yang membunuh karena membela diri, prajurit yang membunuh
karena membela tanah air, orang beriman yang membunuh supaya jangan digoda orang
dan keyakinan agamanya - mereka semua tidak melakukan perbuatan dosa, tidak
melakukan pelanggaran. Tidak lebih mereka hanya menyampaikan tugas yang telah
diwajibkan Tuhan kepada mereka, dan balasan untuk mereka pun sebagai orang-orang
yang telah berbuat kebaikan.
Apa yang berlaku terhadap pembunuhan itu, berlaku juga
terhadap yang lain, terhadap perbuatan-perbuatan yang silih berganti antara yang
baik dengan yang jahat. Sarjana yang telah menemukan alat-alat perusak untuk
kepentingan pertahanan tanah air, atau alat-alat perusak yang dapat memberi
manfaat kepada dunia di masa damai, orang yang membuat senjata, setiap pekerja,
setiap orang di muka bumi ini, apakah ia bekerja untuk melakukan pekerjaan baik
atau melakukan pelanggaran, tergantung kepada sasaran yang menjadi tujuannya
serta akibat yang terjadi karena perbuatannya itu.
12 comments
Write commentspagi fiu imut.. hmmmm sekarang jasi calon ustad yuaa..
Replyyeah baik dan jahat itu pasti ada karena memangg itu sudah menjadi kehendak ALLAH. semua sifat diciptakan berpasang"n.
dan fiu juga mengatakan bahwa perbuatan kita tidak ada kebaikan hanya untuk kebaikan saja dan kejahata untuk kejahatan saja...
memang yeah itu semua tergantung niat..
intinya semua dikembalikan ke niat.
hehee tapi kalau punya niat baik alangkah lebih baiknya kita juga melakukannya
pagi juga muya cute ....
Replyhaaa... kok clon ustadz sh ... sy hny org biasa kok ...hehehe
pnya niat baik saja sdh dpt pahala klpun tdk melakukanny palgi sampe mengerjakan nia baik itu tambah lg pahalanya ..... :w:
Membahas kejahatan dan kebaikan kadang menjadi hal yang mesti dijelaskan lebih dalam, kadang timbul pertanyaan seperti ini... apakah kebaikan dan kejahatan itu ciptaan Tuhan?
Reply:w:
tepat sekali mb tik .... yg diatas cuma sekilas aja .... hehe
Replyklo timbul pertanyaan itu jwabanya pasti .... :a:
Karena didunia ini berpasangan maka yang baik berpasangan sama yang jahat...kalau jahat semua dah hancur tapi kalau baik semua juga akan kekal...
Replyakhirnya semuanya tetap berpulang kepada "Niat".
ReplySetuju banget deh kang hehe
ReplyDunia ini pasti ada yang jahat dan baik, dan baik pun kadang bisa menjadi jahat
Replydan yg kekal itu cuma di kehidupan setelah mati .... :n:
Replyyuk mari pulang rame2 ...hehehe :e:
Reply:j: hehehe
Replybaik apa jahat, relatiflaah yaa :D
ReplyEmoticonEmoticon