عَنْ أَبِي
مُحَمَّدٍ الْحَسَنُ بْنُ عَلِي بْنِ أبِي طَالِبٍ سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ : حَفِظْتُ
مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى
مَا لاَ يَرِيْبُكَ .
Dari Abu Muhammad Al
Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan
kesayangannya dia berkata : Saya menghafal dari Rasulullah Shallallahu'alaihi
wasallam (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak
meragukanmu.
(Riwayat Turmudzi dan
dia berkata: Haditsnya hasan shoheh)
Notes :
1. Meninggalkan
syubhat dan mengambil yang halal akan melahirkan sikap wara’.
2. Keluar dari
ikhtilaf ulama lebih utama karena hal tersebut lebih terhindar dari perbuatan
syubhat, khususnya jika diantara pendapat mereka tidak ada yang dapat
dikuatkan.
3. Jika keraguan
bertentangan dengan keyakinan maka keyakinan yang diambil.
4. Sebuah
perkara harus jelas berdasarkan keyakinan dan ketenangan. Tidak ada harganya
keraguan dan kebimbangan.
5. Berhati-hati
dari sikap meremehkan terhadap urusan agama dan masalah bid’ah.
6. Siapa yang
membiasakan perkara syubhat maka dia akan berani
24 comments
Write commentsSubhanallah... terima kasih sharingnya kang ... ini memberikan pencerahan bagi saya di pagi hari.
Replymencerahkan sob, mengawali pagi ini dengan siraman rohani, smoga tidak ragu melangkahkan kaki hari ini, meraih berkah Sang Pemberi rizki
Replyterima kasih atas pencerahannya di pagi hari sob
ReplySipp deh .. thanks pencerahan nya mas..
Replysangat bermanfaat banget nih
semoga bermanfaat....
Replysemangat mas .... salam sukses mulia
Replysama2 sob ...
Replyalhamdulillah .... hehe
ReplyMakasih pencerahannya mas, ini bisa menjadi acuan saya mensikapi perkara-perkara yang syubhat karena barangkali ada perbedaan penafsiran dalil, dan juga pandangan berbeda tentang bid'ah. Barangkali kalau kedua masalah di atas diulas dalam sebuah arikel selanjutnya akan lebih bermanfaat ..
Replykalo bhasa tentang bid'ah akan melebar lagi pembahasannya, tapi bisa kita sikapi dengan singkat dan jelas sehingga tidak menimbulakan pertikaian.
Replyselamat pagi mas isnaen .. salam sukses ... diulas diartikel lebih luas bisa lebih bangus tuh mas ... jehehehe
Jadi menambah pelajaran agama sayayng masih sangat dangkal mas fiu...trimakasih ya
Replypengetahuan saya tentang agama juga mash dangkal kok jenk ... ^_^ jadi tetap semangat yah ,,,
Replysemoga menjadi ladang jariyah bagi mas fiu...
Replydan ini juga menjadi pelajaran buat saya betindak sehari-hari
keragu-raguan itu bisikan syaiton
Replytepat sekali mba ... al waswasu minasysyaithon .... ^_^ sore mb ...
ReplyAllahumma a'inna 'ala dzikrika wasyukrika wahusni 'ibasatik .. aamiin..
Replywaaahh no.3 tuuuh fiu imut..jika keraguan dan keyakinan bertemu .. kita harus pilih keyakinan yaah..
Replytepat sekali .... karena keraguan datangnya dari syaitan ... hayooo muya cute lagu ragu-ragu yah .... hehe
Replysama dengan keraguan memilih pasangan hidup? berarti kalau dari pihak orang tua masih ragu untuk setuju, harus di tinggalkan juga gan?
Replybismillah ... keraguan orang tua kerna mera sudah banyak makan makan garam, alangkah baiknya ikuti saja orang tua atau paling tidak istikharah dulu ...
ReplySaya tunggu ya mas Fiu, artikel selanjutnya ..
Replymksi pencerahannya gan.. ane yang semula sempat ragu untuk melakukan sesuatu yang menurut ane itu baik tapi kata orang lain buruk, kini ane mantab buat melangkah..
Replyemang bner sih gan.. kalo hidup ini kita selalu ragu untuk melangkah , pasti setanlah yang merasa menang dalam keputusan kita. apapun yang terjadi yakin sama allah aja kalo kita yakin pasti di ridhoi dan sukses
ReplyKunjungan perdana mas
Replydan artikelnya sangat bermanfaat bagi kita semua
EmoticonEmoticon