Bukan juga tentang bencana yang akan menjadi topik utama di tulisan sekarang ini..
Melainkan ada satu poin yang sangat miris ketika saya mendengar berita tersebut di media-media saat ini ..
Mungkin diatara sahabat sudah mendengar sendri jika aktif mengikuti perkembangan di indonesia.
Dengan berdalih mencari popularitas semata, saling menjatuhkan pun sudah tidak asing di telinga kita. Saling menyalahkan, dan adu sikut pun semakin semarak seiring dekatnya 9 April 2014. Dan moment yang tepat dengan adanya kejadian-kejadian yang sedang melanda ditanah air, meraka para elite menjadikan masyarakat kecil sebagai alat untuk kepopularitasan mereka.
Sebenarnya rakyat pun sudah pintar memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Tapi apa jadinya jika si Elite sudah menghipnotis rakyat dengan segondol harta dan uang. Siapa yang tidak hijau bola matanya jika melihat itu. Yang Elit saja masih suka menguntit yang bukan haknya dan melotot saat dihadapakan rupiah, apalagi rakyat kecil, bisa pingsan kan ? hehehe
Realita kehidupan saat ini memang sudah tidak dipunkiri lagi kepicikannya. Tapi saya yakin dan pernah saya tuliskan di postingan sebelumnya. Dibalik gelapnya malam pasti mash ada secercah cahaya.
Doa saya semoga para pemegang kekuasaan dibukakan pintu hatinya. dan buat kita dapat mengambil sedikit hkmah dari apa yang sudah saya tulis.
24 comments
Write commentsapalagi ketika pemilu semakin dekat, pasti sudah saling kasak-kusuk mencari kesempatan
Replymungkin mereka beranggapapn seolah umur mereka masih 1000 tahun lagi... kalau ingat di dunia ini kita hanya "mampir sejenak", tak akan berani mereka berbuat seenaknya seperti itu...
Replymungkin mereka beranggapan usia mereka masi 1000 tahun lagi, seolah-olah apa yang mereka perbuat tidak akan dimintai pertanggungjawaban. andai mereka ingat bahwa di dunia ini layaknya sekedar "mampir sejenal", mereka nggak bakalan berani berbuat seenaknya seperti yang di TV itu
Replyoh iya, kenapa sih musti ada pemilu, ngabisin uang rakyat aja. milyaran bahkan trilyunan uang rakyat habis untuk pesta yang katanya demokrasi itu...(si bodoh lagi heran nih, maklum)
Kejadian yang biasa, menjelang pemilu, kaum oportunis pengin eksis dan narsis .. hehehe
ReplyKalau saya malah penginnya pemilu setahun dua kali. Kalau menjelang pemilu khan rakyat diperhatikan, kebutuhannya dicukupi, jalan-jalan kampung didanai untuk diperbaiki, rakyat mau usaha dikasih modal, khan enak .. hehehehe
ReplyMasih sedikit beruntung Yah Mas Fiu Politik dalam bencana
ReplyJadinya bisa ngurangi membicarakan sesuatu atau orang lain
Dari pada sekarang Indonesia di serang bencana Banjir lebih
Memprihtinkan.
Para Caleg sibuk dengan urusanya masing-masing kayanya Mas Fiu :w:
ReplyDi televisi2 pun penuh dg bualan mereka. Indonesia yg lebih baik, Indonesia yg sejahtera... Sepertinya Indonesia itu berarti diri mereka sendiri.
ReplyLagi mikir juga nih siapa yang bisa memimpin indonesia nanti karena semakin tahun semakin hancur
Replymiris emang kalau ngobrolin politik negri ini mah ya >.<
Replymas joe@ krasak krusuk golet uwong ...hehe
Replymas saud@ sibuk nyari tikus mas ,.... hehe
mba husna@ sebenrny manusia sdh th umur tuh nggak nyampe 1000 thn, hanya saja mereka lg terpedaya...
ReplyDemkrasi zaman sekarng sebenrnya memng perlu, mengingat banyak pertimbangan beda dengan dulu zaman Rasulullah tinggal nunjuk.
sekarang jika system nunjuk diterapakan akan lebih kacau, yg sekarang pakai system demokrasi saja mash banyak kecurangan. hehehe
Mas Isnaeni @ tapi habis itu rakyat sengsara ... hehehe
kok mas isnaen nggak sekalian ikut narsis sh ? :g:
Replyheheheh bisa bisa mas //////
Replyindonesia merdekaaaaa.....
Replyjangan lama2 jenk mikirny nt kelewt loh ...hehehe
Replysekalian diirs aja mb para politikusnya ... hehe
Replypolitik dan gontok2an itu merupakan tape sama ubi.. maksudnya ya itu2 juga!
Replyhahaha :D
Yeah memang begitulah realita kehidupan sekarang fiu imut..
ReplyYg elite saja matanya terbuka ketika melihat rp
Apalagi yg kecil..
ini judulnya adalah postingan menyambut pemilihan
Replyhehehe :D
hahahahaha, klo tape dan ubi sya suka makan tuh ....
Replyyg kecil bukN terbuka lg tp melotot .... hehehehe
ReplyPolitik dan Bencana ini memang bisa dilhat dari berbagai sudut pandang. Di sisi kemanusiaan, secara pribadi boleh saja pejabat, menteri, bahkan presiden pun memberikan bantuan Bencana alam. Tapi jika dilihat dari peta perpolitikan, yang dilakukan pejabat dalam memberi bantuan tersbut bisa dianggap Pencitraan atau kampanye terselubung dibalik jaket partainya. Bisa dilihat jelas dari posko posko Bantuan Bencana sering ada Plang Nama Partainya. Jadi bisa dipandang dari berbagai sudut
Replyitu dia mas ...terkait bantuan ok lah ... tapi setelah menyalurkan bantuannya itu ada makna tersirat selain makna tersuratnya ... hehehe
ReplyEmoticonEmoticon