5 Modus Meraih sukses Mulia yang ke 4 adalah Nikmati Masalah, Jika Sahabat belum membaca tulisan - tulisan sebelumnya tentang Modus yang ke- 3, 2 dan 1 silahkan baca terlebih dahulu agar pengetahuan yang kita baca tidak setengah-setengah. biar lebih mudah sahabat bisa klil link - link berikut 5 Modus Meraih Sukses Mulia (Pacu Mesin) , 5 Modus Meraih Sukses Mulia ( Aktifkan Daya Pancar ) dan Lanjutan 5 Modus Meraih Sukses Mulia (Asah Pilihan) .
Berani bertindak, berani bertanggung jawab. Manakala timbul masalah dari tindakan yang kita ambil, maka hadapilah dan jangan lari dari masalah, karena hal itu malah akan menimbulkan masalah baru. Jadilah kita seperti telaga dan bukan menjadi gelas. Gelas berisi air yang diberi garam tentu akan terasa asin ketika kita minum, namun telaga akan terasa tetap segar airnya walau kita lemparkan garam ke dalamnya. Gelas dan telaga adalah perumpamaan dari hati kita. Masalah yang sama, bisa mengantarkan kita menjadi sosok yang berbeda, tergantung dari seberapa luas hati kita.
Memang banyak orang bilang hidup tak semudah apa yang dikatakan para motivator. Mereka berkata demikian karena enggan bertindak, dan hanya berpikiran susah, susah dan susah.
Banyak kisah - kisah yang dapat memotivasi kita, tapi untuk mengingatkan ingatan kita lagi saya sedikit ada kisah yang sudah tidak asing lagi, yang sudah pernah baca biar lebih menghayati, yang belum pernah baca silahkan di hayati. berikut kisahnya.
***
Samantha kini tak seperti dulu lagi, dia sudah kehilangan semangat hidupnya, kini dia hanya terdiam sepanjang hari di sudut jendala, meratapi apa yg telah terjadi.
Ya... Samantha baru saja kehilangan seseorang yg paling di sayanginnya, Philip.Detik berganti detik, hari berganti hari, samantha tak kunjung meninggalkan sudut jendela itu, hanya di temani sekuntum mawar yg kini sudah mulai memudar warnanya, mawar yg menjadi saksi kejadian saat philip meninggalkannya. kini mawar itu hanya sebagai simbol yg tertanam di sebuah guci kecil yg mengkilat.
Pada suatu hari, samantha kerap tertidur dalam posisi memeluk lututnya, dia bermimpi tentang philip, dan semua kenangan indah bersama, saat terbangun, cucur air mata tak kunjung henti, samantha teriak, teriak sebisanya, dia mulai menangis, menangis seperti anak kecil
"Aku belum terbiasa atas kesendirian ini, philip, kemana kamu saat musim ini berubah" kata samantha lirih dalam tangisannya samantha tampak sudah tidak kuat menjalani ini semua, dia dulu pernah beberapa kali mencoba untuk mengakhiri hidupnya, tapi entah kenapa selalu gagal, bayang" Philip tampak melindunginya setiap waktu.
Tapi rasa sakit ini kian menusuk, samantha beranjak meninggalkan rumahnya, beberapa langkah setelah menutup pintu, samantha membalikan badanya, mungkin ini untuk terakhir kalinya dia akan melihat rumah itu, rumah dimana kenangan bersama telah tercipta, berat baginya meninggalkan rumah itu. mawar yg terpampang di sudut jendela, tampak tertunduk melihat kepergiannya.
Samantha kini benar benar akan membulatkan tekatnya, dia mencari tempat tertinggi di kota ini, samantha pergi ke alun alun kota, dimana di sana terdapat tower paling tinggi
kerumunan orang tampak menjadi sesuatu yg sepi baginya, keramaian yg begitu rancu ini samantha benar benar merasa sendiri.
Kini samantha menaiki menara itu :
1 anak tangga
2 anak tangga
3 anak tangga
dan seterusnya, hingga tanpa tersadar kini dia sudah ada di puncak menara
Derpaan angin kuat seakan menahan samantha yg kini sudah tak punya harapan hidup lagi
samantha kini sudah di ujung pagar,dia memegang erat, tangis pun tak kunjung membanjiri pipinya, bagi nya, sudah tak ada lagi yg bisa menahannya.
"Krieett.....Krieet...."
Terdengar bunyi kaca yg di usap dengan keras. Samantha sedikit terganggu dengan bunyi itu,
"Tampaknya bunyi itu berada di sisi satunya lagi", ujar samantha
Entah apa yg membuat samantha heran, yg jelas itu MENUNDA kematiannya hari itu.
perlahan samantha mulai berjalan ke tempat asal bunyi itu,
Ternyata samantha kaget, seorang kakek tua tampak lusuh dengan pakainya sedang mengelap kaca, bau keringat tampak sudah memenuhi sekujur tubuhnya
"Kek.. Kakek sedang apa ?? " tanya samantha heran
Kakek tadi menoleh ke arahnya, dia terdiam lalu tersenyum
"Haha...saya hanya membersihkan menara ini nona. lalu nona sendiri sedang apa di sini "
Samantha tak dapat menjawab apa, "Dia terlalu munafik untuk menceritakanya semua, tanpa pikir panjang, samantha berusaha mengganti topik pembicaraan
"Kakek tidak ada kerjaan ya ?? kenapa tak pulang saja kek??"
"Lhoo.. ini kerjaan saya, saya di sini sebagai pembersih menara ini" ujar kakek itu sambil meneruskan mengelap kaca.
Samantha tersentak kaget, tubuh tua kusam itu tampak seperti orang aneh baginya. "Kok masih ada sih yg mau kerja beresiko tinggi gini" ujar samantha dalam hati. Samantha yg penasaran lalu bertanya
"Kakek, apa kakek tak punya keluarga ?? Disini kan berbahaya. Buat apa kerjaa beginian?? Apa gak ada kerjaan laen apa ?? " tanya Samantha dengan penuh penasaran.
Kakek tersebut terdiam sejenak, dia menaruh semua peralatanya dan mulai berkata :
"Dulu, tak ada orang yg pernah mau berkerja di tempat seperti ini, mereka menganggap ini sebuah masalah, tapi toh tempat ini juga membutuhkan perawatan, dengan suka rela saja aku mengajukan diriku untuk pekerjaan ini.
Nona, inilah keluargaku, tak pernah kudapatkan kebahagian selain di sini, mungkin orang orang berkata ini perkerjaan yg aneh, tapi bagiku pekerjaan inilah yg segalanya, lihat nona, bisakah kau melihat seluruh isi kota ini ?? tentu kau bisa, karena hanya dari tempat ini saja kau bisa melihatnya. keindahan yg luarbiasa ini.
Kadang di balik semua masalah yg kamu punya, di situ tersimpan keindahan yg tiada taranya, kamu hanya harus menikmatinya saja "
Samantha tersentak, beribu jarum serasa menghujam jantungnya. aneh. kakek yg seperti ini, mau mengorbankan semuanya demi pekerjaan yg orang orang mengaggapnya sampah ??
"Bahkan nona, kini aku rela memberikan seluruh sisa bonus ku hanya untuk tetap bekerja di sini, indah, nyaman, semuanya ku dapatkan di sini. derpaan angin yg kencang seakan meniup jauh jauh semua masalahku, oleh karena itu, aku cinta MASALAH yg tuhan berikan ini kepadaku"
Samantha terbujur kaku, sekali lagi, kata kata kakek itu serasa membuatnya menjadi tak berdaya. Samantha terdiam cukup lama dan akhirnya samantha mengurungkan niatnya, dan mengucapakan terima kasih pada si kakek.
Hari hari berganti, kini samantha tak pernah murung lagi, dia sudah melupakan Philip, samantha kini mempunyai kebun mawarnya sendiri, bukan mawar yg layu,tapi mawar yg segar dan merah merona
sekarang, setiap ada masalah, depresi atau apapun, samantha selalu mengingat apa yg di katakan kakek itu
***
"NIKMATI MASALAH YG ADA, LALU PERHATIKAN LAH APA YG TERJADI"
Pernah kah kita bergumam seperti ini : "YA ALLAH, KENAPA KAU BERI AKU COBAAN SEPERTI INI "
Kalimat di atas juga termasuk memaki tuhan loh, :)
Kita mau di kasih jabatan yg lebih besar di mata Allah, tapi gak mau di kasih syarat" nya ?? siap siap kita di turunkan jabatannya malah :)
Semoga Bermanfaat.
Salam SuksesMulia
EmoticonEmoticon