Tenaga Kerja Indonesia (disingkat TKI) adalah sebutan bagi warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri (seperti Malaysia, Timur Tengah, Taiwan, Australia dan Amerika Serikat) dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Namun demikian, istilah TKI seringkali dikonotasikan dengan pekerja kasar. TKI perempuan seringkali disebut Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Selain mengadu nasib di kota-kota besar seperti ibu kota jakarta dan yang lainnya, tidak sedikit pula warga negara indonesia yang ingin merubah dunia mereka dengan mencoba bekerja di luar negeri. Terbukti Jumlah pendaftaran untuk TKI khusus Timur Tengah saja melalaui Asosiasi GAMCA Indonesia tercatat kurang lebih 500 orang per-harinya. Bayangkan itu baru khusus TKI Timur Tengah sehari saja sudah beratus-ratus orang belum lagi TKI tujuan Negara ASEAN seperti Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia, Korea dll. bisa penuh tuh WNI di luar negeri. hehe
Tapi tak masalah buat mereka yang masih kuat fisik. Nah coba kalo meraka yang sudah berumur 60 tahun keatas bahkan saya pernah mendapatkan seorang lelaki yang menurut saya sudah harus istirahat bersama anak cucunya. Setelah saya periksa data pribadinya lelaki tersebut berumur 72 tahun. masih bagus kalau keshatan gak ada masalah. tapi yang namanya lelaki sudah lanjut usia pasti sedikitnya ada lah penyakitnya. yang masih muda saja banyak yang sudah terkena penyakit paru-paru apalagi yang sudah lanjut usia. wahhhhhhh, dalam hati berkata "dimana anak-anak dan sanak saudaranya? setega itukah sehingga lelaki tersebut harus mencoba bekerja ke luar negeri." yang jadi pertanyaan terpaksa kah hanya karena ekonomi mereka sulit? atau memang tak ada pilihan lain selain bekerja di luar negreri. Sering kali saya lihat meraka yang sudah lanjut usia tetapi masih semangat bekerja di negeri mereka sendiri saja, saya merasa malu dengan pribadi ini yang kadang sering mengeluh.
Bapak Rosingin beliau supir pribadi dari seorang pemilik perusahaan dijakarta. ia yang hanya bekerja di Jakarta saja dengan usia yang sudah puluhan tahun itu tak tega melihatnya. ditambah kesehariannya yang kerap di ejek dan di aniaya oleh teman sekantornya. kadang di olok-olok seakan ia layak di ejek, di usia yang sudah tua. saya pun merasa kasihan, tapi apa daya saya tidak bisa berbuat banyak. hanya doa dan harapan, semoga ia tetap di berikan kekuatan untuk mengarungi lika-liku kehidupan.
Kalau kita ambil dari postifnya tidak semua TKI bernasib Malang seperti halnya berita-berita yang beredar tentang kekejaman di luar sana. akan tetapi apa iya kita masih tak sedikitpun merasa malu. kalau orang tua kita sendiri atau kakek kita yang harus mengadu nasib ke luar sana.
sampai sekarang pun saya masih sering bertanya-tanya diantara kian banyaknya TKI sekitar 30-40 % mereka yang berstatus Nikah dari kalangan ibu rumah tangga. pertanyaan baru muncul "dimana suami-suami mereka?" ok lah kalau memang dengan alasan ekonomi kecil tapi apa harus seorang istri yang harus kerja keras sampai keluar negeri.
Akhirnya pun kembali hanya doa dan harapan semoga saudara - saudara kita dimanapun berada selalu berpegang teguh dengan syariat islam dan selalu dilindungiNya. karena meraka seperti itu pun demi masa depan anak-anakya. yah.. mudah-mudah kita yang masih muda untuk rajin menginvestasi 10 % persen dari hasil kita untuk masa berikutnya. Aamiin ya Robbal 'alamin.
Sekian dan semoga bermanfaat.
Salam SuksesMulia
EmoticonEmoticon