Sepi Menemani 31 Oktober 2013

21:53
Kamis, 31 Oktober 2013. Di Penghujung bulan ini seprti biasanya aktfitas keseharianku tak lepas dari yang namanya TKI Tenaga Kerja Indonesia. baik itu ke negara Timur Tingah ataupun ASEAN

Dengan upah yang cukup banyak dan menggiurkan. membuat setiap orang dari belahan bumi indonesia rela merogoh rupiah berapa pun, demi bisa bekerja di negeri orang. walaupun tidak sedikit dari TKI mendapat fasilitas dan jaminan selama proses pendaftaran. 


Dalam artian memang khusus para TKI yang lewat jalur perusahaan yang menerima CTKI, semua TKI mendapat biaya dari perusahaan tersebut. dari biaya pendaftaran medical check-up cumuang makan selama masa karantina juga terjamin. cuma tetap saja segala sesuatunya pasti adalah keluar sedikit rupiah demi memuluskan aksinya. apalagi buat mereka yang diklaim hasil medical sudah tidak lolos. disitulah mereka rela membayar berapapun biar bisa berangkat ke negeri luar. Astaghfirullah...

Hampir setiap bulan jumlah CTKI yang mendaftar di GAMCA Indonesia tercatat kurang lebih 1000 CTKI. dari jawa dan luar jawa semuanya ada. paling tidak kalo kita ke luar negeri pasti ada orang indonesia. hehe, Nah kurang lebih dengan jumlah 1000 orang tiap bulan itu baru yang bertujuan Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain, Yaman dan Qatar seperti terlihat gambar bendera yang ada pada photo diatas. itu cuma ada dua orang karena akhir bulan dan memang sudah hampir jam pulang kerja jadi dah sepi. kalau lagi dibanjiri CTKI sampai udara pun ber-AC pun serasa pengap dan panas saking banyanknya manusia diruangan tersebut. 

Belum lagi yang tujuan ASEAN. wah pokonya warga negara Indonesia ini sudah banyak ada dimana. ada yang sebagai pelajar, ibu rumah tangga, para teknisi dll. katanya mungkin karena susahnya cari kerja di negeri sendir. padahal kalau menurut aku sih gak susah banget kok, asalkan berusaha dan berdoa. benera gak sahabat ? hehe ^_^. yang pada intinya sih mau kerja dimanapun asal kita tetap bersyukur dan tak sombong dengan penghasilan yang kita dapatkan. dan yang terpenting buat sahabat-sahabatku yang bekerja di luar negeri dengan notabennya non-muslim, tetap harus dijaga solidaritas antar sesama agama. jangan mentang-mentang agama kiat yang paling benar lantas kita bersikap acuh kepada umat lainnya. selagi mereka tidak menghina kita dan menganiaya kita. terapkan ayat terakhir dari surat Al Kafirun "Lakum Di Nukum Waliyadin".

Tetap jaga sikap toleran sesama manusia ciptaan Allah, dan kita sebagai umat islam juga jangan sampai lupa ajaran dari Alqur'an dan Haditsnya. seperti jangan tinggalkan sholat ataupun ibadah-badah wajib lainnya. jangan sampai kita mendapatkan uang berlimpah ruah tapi dibalik keringat kita mendapatkan uang tersebut kita lupa dengan kewajiban selaku umat islam. Na'dzubillah min dzalik. buat kita yang di indonesia saja masih banyak yang lalai yang jelas-jelas terdengar adzan setiap waktunya. apalagi buat mereka yang disana. sunggung luar biasa buat sahabatku yang tetep bisa istiqomah.

maka dari itu aku dari dulu tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu walaupun dari berbagai belah pihak terus membujuk dan mendorong agar aku mau ke luar negeri. tapi entah kenapa hatiku enggan menerima tawarang tersebut. dalam benak oatakku "disinipun aku pasti bisa asalan ada kemauan, usaha". fikirku sejenak yang sesekali pernyataan itu kusampaikan kepada ibu. dan alhamdulillah ibuku pun menyetujuinya.

Harapanku dan harapan buat kita semua semoga kita tetap diberi ketabahan dan keteguhan iman agar kita tetap kuat dan tegar menghadapi persoalan-persolan dunia yang kian lama kian menjadi. tapi ketahulah setelah kiat bisa melawatinya dengan predikat mumtaz kita akan hidup abadi kekal dikehidupan berikutnya yang indah dan sangat indah. aamiin ya Robbal 'alamin.

Sekian & semoga bermanfaat





Share this

Related Posts

Previous
Next Post »