Perjalanan Menuju Pospeda Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah

06:57
Pekan Olahraga dan Seni Pesantren Daerah (POSPEDA) adalah ajang ompetisi pencarian generasi muda yang diadakan setiap tahunnya dikalangan pesantren, cabang-cabang yang di perlombakan olahraga dan seni.Terus terang saya baru tahu program ini setelah saya bergelut langsung dalam menangani sekolah dan pesantren saat saya di sulawesi.

Hari itu adalah hari kali pertama saya menemani santri Pondok Pesantren Darul Hikmah Baturube-Bungku Utara-Sulawesi Tengah dulu untuk ikut serta dalam ajang pencarian bakat dalam bidang seni dan olahraga membuahkan hasil yang sangat baik, karena saat itu pesantren tersebut juga baru pertama kalinya berpartisipasi.

Dengan keterbatasan peserta secara otomatis dari berbagai cabang pun banyak yang tak terisi. dari sekian banyak pesntren alhamdulillah urutan ke empat dan rata yang diraih juara 1, hanya saja banyak kekosongan diberbagai cabangnya.
Yang membuat saya selalu teringat pertama proses perjalanannya yang sangat menanntang dan memacu adrenalin para santri dan official. Karena perjalanan yang harus ditempuh adalah laut dan darat.

jolor namanya kata orang baturube-sulteng

Perjalan kami hanya menggunakan kapal jolor yang kecil dan ramping dan tanpa beratap, terlihat para peserta sedang menaikan barang-barang dan siap meluncur.

Hambatan perjalanan laut ya ombak, dan yang lagi beruntungnya rombonongan kontingen ini saat itu sedang musim ombak. saat itu juga saya kali pertama merasakan naik kapal yang ombaknya begitu dahsyat, benar-benar membuat adrenalin memuncak :)


Pertama kapal melaju sih memang tenang, tapi pasa sudah berada ditengah perjalanan ombak mulai terasa, tapi sangat disayangkan tak bisa saya abadikan moment ombak itu, karena saat kapal oleng kanan-kiri karena ombak, saya dan official lainnya menangani peserta yang pada teler, pusing, mabok karena ombak, hampir semua peserta mabok semua. Saya akui memang ombaknya sangat besar pantas mereka mabok semua :)

Untung saja kapal jolor yang kita tumpangi dikemudikan oleh seorang kapten yang berpengalaman, saya liat dari cara memainkan kemdudinya dan membelak-belokan melawan ombak sudah mahir, sehingga ombak sebesar itu dengan kapal yang sangat kecil bisa melewatinya. Ya walaupun kapal nya berasa miring kanan-kiri seperti mau jatuh :).

fuhhhhh.... serasa seperti bajak laut yang lagi menerjang ombak demi mendapatkan harta karun hehehe. 

Alhamdulillah seingat saya setelah 5-6 jam kami sampai dibibir pantai. Yang lebih kasihannya, semua kontingan mukannya sudah pada pucat semua, mungkin karena efek dari mabok. 

Lapar-lapar ....... teriak para kontingan .. nyari warung nasi, jam segitu sudah habis semua, hanya tersisa mie rebus, tak ada nasi mie instan pun jadi .... :D, dari pada laper mie rebus kami santap, kasihan santri-santrinya masa mau berkompetisi nanti sampai di tempat jadi sakit semua. hehehe

Terima Kasih pak kapten dengan kapal jolornya, sudah mengantarkan kami dengan selamat sampai tujuan.


Happy Blogging :)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

6 comments

Write comments
May 17, 2014 delete

Wiii.. Berani kali naik sampan gitu, Bang. Hihihi.. Aku berasa mau pingsan kalo naiknya :p

Reply
avatar
May 17, 2014 delete

yah .... ntu mah kecilya mah mending ow beb .... dulu waktu ikut MTQ ... perahunya lebih kecil lg ,,,,, hehe :x:

Reply
avatar
May 17, 2014 delete

Kalo aku uda ngga mau ikut, Bang. :D

Reply
avatar
May 17, 2014 delete

hayoooo.... takut ama ombak yah beby ? hehe

Reply
avatar
May 17, 2014 delete

mabok donk kalo kena ombak ? :D

Reply
avatar